Skip to main content

Gas Metana Lepas, Kondisi Bumi Darurat



NEW YORK, KOMPAS.com - Bumi dalam keadaan darurat karena pelepasan gas metana dari lapisan es abadi (permafrost) di kawasan kutub yang terus mencair. Efisiensi gas metana dalam menahan radiasi panas Matahari 25 kali lebih kuat dari gas karbondioksida.

Keduanya merupakan gas rumah kaca (GRK) penyebab pemanasan global yang mengakibatkan perubahan iklim. Ada enam jenis GRK yang diidentifikasi para ahli sebagai penyebab pemanasan global. Keenamnya dihasilkan dari aktivitas manusia membakar bahan bakar fosil, dari sampah, serta dari mencairnya lapisan es.

”Penurunan luas lapisan es, antara tahun 1979 dan 2012 sebesar 13 persen per dekade, lebih cepat dari penyusutan enam persen per tahun antara tahun 1979 dan 2000,” ujar ahli kelautan Wieslaw Maslowski dari US Naval Postgraduate School.

Angka tersebut lebih buruk dari perkiraan para ahli sebelumnya. Namun, menurut ahli iklim dari Badan Penerbangan dan Antariksa AS (NASA) James Hansen, ”Ada kesenjangan antara apa yang diketahui para ahli dan publik. Kita dalam kondisi darurat Bumi.”

”Jika tren ini berjalan terus, pada akhir dekade ini kita tidak punya laut es lagi,” tambah Maslowski.

Terjebaknya panas Matahari akan memperburuk kondisi perubahan iklim karena suhu atmosfer dan permukaan Bumi berubah.

Emisi gas metana akibat mencairnya permafrost akan mengakibatkan kenaikan suhu permukaan laut. Akibatnya, akan semakin banyak GRK yang lepas karena semakin banyak es mencair.

Menurut ahli lingkungan dari Earth Institute Universitas Columbia, Peter Schlosser, dampak mencairnya es di pucuk kutub sulit dipastikan. Namun, ”Arktik merespons lingkungan dengan cepat dan lebih parah dampaknya dari wilayah lain di bumi ini.”

Dia mengungkapkan, dengan mencairnya es di Arktik, peran aktivitas manusia terhadap perubahan global semakin nyata.

”Di masa depan akan lebih besar lagi dampaknya,” katanya. Jalur laut di utara yang terbuka diincar untuk menjadi jalur pelayaran, sementara aktivitas pengeboran minyak di kawasan tersebut diprediksi akan meningkat. Kedua aktivitas tersebut akan memperparah kondisi Arktik. (AFP/AP/ISW)

Comments

Popular posts from this blog

Jangan Bilang Siapa-Siapa Ya!

Manusia tak pernah luput dari kesalahan. Karena manusia yang baik pun pernah melakukan kesalahan, apalagi kita yang masih melakukan ketidakbaikan. Terkadang orang lain yang mengetahui kesalahan kita sulit menyimpan untuk dirinya sendiri. Sudah berapa banyak kamu mengatakan "Jangan bilang siapa-siapa ya!"? “Barangsiapa yang meringankan (menghilangkan) kesulitan seorang muslim kesulitan-kesulitan duniawi, maka Allah akan meringankan (menghilangkan) baginya kesulitan di akhirat kelak. Barangsiapa yang memberikan kemudahan bagi orang yang mengalami kesulitan di dunia, maka Allah akan memudahkan baginya kemudahan (urusan) di dunia dan akhirat. Dan barangsiapa yang menutupi (aib) seorang muslim sewaktu di dunia, maka Allah akan menutup (aibnya) di dunia dan akhirat. Sesungguhnya Allah akan senantiasa menolong seorang hamba selalu ia menolong saudaranya.” (HR. Tirmidzi) “Barang siapa yang menutupi aib saudaranya muslim, Allah akan menutupi aibnya pada hari kiamat, dan barang si

Believe

God is always beside me, saving me.